Alat Pemotong Kentang Dadu Slicer Pemotong Buah Sayur Serbaguna

  • News

    @perabot.modern

    Penggorengan udara tanpa Minyak Anti Lengket

    ♬ suara asli - samsulhadi

    Gempa NTB dan Sulteng Momentum Pentingnya Penguatan PRB


    MEDAN – Bencana gempa bumi yang menguncang NTB pada Juli dan Sulteng pada September 2018 lalu menjadi momentum pentingnya penguatan pengurangan risiko bencana (PRB). Ratusan korban meninggal dunia pada gempa Nusa Tenggara Barat (NTB) dan ribuan pada gempa Sulawesi Tengah (Sulteng) memberikan pelajaran yang sangat berharga untuk terus mengkampanyekan PRB.
    Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Willem Rampangilei dalam pesan video menyampaikan bahwa bencana gempa bumi di kedua provinsi tersebut merupakan wake-up call kedua setelah kejadian gempa bumi dan tsunami di Aceh tahun 2004, dimana dapat kita melihat secara nyata bahwa kita tidak siap dalam mengantisipasi dan menghadapi bencana. “Oleh karena itu, kita membutuhkan upaya PRB dan upaya ini harus dilakukan secara terus menerus,” ujar Willem di hadapan lebih dari 3.000 peserta BPBD dari tingkat provinsi, kabupaten dan kota dari seluruh Indonesia pada Rabu (22/10) di Medan, Sumatera Utara.
    “Kita dituntut untuk selalu siap dan mengantisipasi dan menghadapi segala kemungkinan bencana. Kita jangan bosan untuk selalu membangun ketangguhan menghadapi bencana. Oleh karena itu slogan sustainable resilience for sustainable development harus terus diimplementasikan karena bencana bersifat sangat dinamis. Karenanya, ketangguhan yang kita bangun harus berkelanjutan.”
    Willem menekankan suatu harapan bahwa Peringatan Bulan PRB ini menghasilkan deklarasi yang dapat mendorong semua pihak untuk melakukan evaluasi terkait penanganan bencana di NTB dan Sulawesi Tengah.
    Di hadapan ribuan peserta dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD serta undangan dari Kementerian/Lembaga, dan mitra lain, Willem menyampaikan Peringatan Bulan PRB merupakan kesempatan untuk menunjukkan solidaritas kepada saudara-saudara yang ada di Provinsi NTB dan Sulteng. Dengan dua bencana besar yang terjadi tersebut, BNPB mengusung tema ‘Aksi Solidaritas Untuk NTB dan Sulteng Melalui Kemitraan Pemerintah, Masyarakat, dan Lembaga Usaha’ pada Peringatan Bulan PRB yang diselenggarakan pada 21 – 25 Oktober 2018 di Provinsi Sumatera Utara.
    Sementara itu, Chief of UNISDR Asia Pasific Loretta Hieber Girardet berpesan bahwa satu dari cara terbaik untuk membangun ketangguhan adalah untuk memastikan pemerintah dan lembaga usaha berkewajiban untuk mengembangjan investasi di masa depan yang benar-benar memperhatikan risiko. ”Contoh sederhana adalah mengerti risiko terhadap banjir sebelum membangun pabrik dekat dengan tepi sungai dan mengambil tindakan untuk memitigasi risiko tersebut dalam desain pabrik yang tepat,” jelas Loretta.
    “Masyarakat setempat dan kota perlu memiliki pemahaman yang lebih baik tentang risiko yang mereka hadapi. Penilaian risiko bencana lokal akan membantu masyarakat untuk mengembangkan rencana PRB yang jelas dan kesiapsiagaan bencana ketika bencana benar-benar terjadi.“
    PRB merupakan rangkaian upaya yang dilakukan secara sistematis untuk menganalisis risiko-risiko dampak bencana terhadap kehidupan dan penghidupan manusia. Setelah satu dekade upaya penanggulangan bencana di Indonesia dilaksanakan, telah banyak kemajuan-kemajuan dan capaian-capaian dalam membangun ketangguhan bangsa terhadap bencana melalui upaya PRB. Namun, besarnya pencapaian penurunan risiko bencana perlu terus dimonitor dan evaluasi agar upaya-upaya tersebut tidak hanya mengurangi risiko yang ada, namun diharapkan dapat mencegah munculnya risiko-risiko baru.
    Investasi PRB perlu selalu dilakukan secara terfokus dan inklusif dalam pembangunan berkelanjutan agar manfaatnya dapat langsung dirasakan oleh masyarakat. Oleh karena itu, untuk mendukung kemajuan-kemajuan dalam upaya penanggulangan bencana ini diperlukan komitmen yang kuat antara Pemerintah, pemerintah daerah, masyarakat, dan swasta.
    Pada sambutan ketua panita Peringatan Bulan PRB 2018, Sekretaris Utama BNPB Dody Ruswandi menyampaikan ucapan terima kasih kepada Pemerintah Provinsi Sumatera Utara atas tuan rumah dan penyelenggaraan acara ini. Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi membuka secara resmi Peringatan Bulan PRB 2018 yang bertempat di Medan, Sumatera Utara.
    Hadir pada pembukaan pembukaan Gubernur Sumatera Utara, Sekretaris Utama dan jajaran tinggi BNPB, perwakilan Kementerian/Lembaga, perwakilan anggota DPR RI dan mitra penanggulangan bencana di Indonesia. Penyelenggaran Peringatan Bulan PRB 2018 ini dilakukan di 5 kabupaten/kota di Provinsi Sumatera Utara, yaitu Kota Medan, Kabupaten Sibolangit, Simalungun, Karo dan Samosir. Di Indonesia, Bulan Peringatan PRB telah menjadi agenda nasional sejak tahun 2013. Penyelenggaraan peringatan bulan PRB nasional sebelumnya secara berturut adalah Kota Mataram, NTB (2013), Kota Bengkulu, Bengkulu (2014), Kota Surakarta, Jawa Tengah (2015), Kota Manado, Sulawesi Utara (2016), dan Sorong, Papua Barat (2017).
    Sekretariat Peringatan Bulan PRB 2018
    1. BNPB
    2. Pemerintah Provinsi Sumatera Utara
    3. Platform Nasional PRB
    #SolidaritasNTBdanSulteng
    #BulanPRB2018
    #BudayaSadarBencana
    #SiapUntukSelamat
    Sumber: BNPB INDONESIA





    bebas

    Tidak ada komentar

    Post Bottom Ad

    ad728