INI TANGGAPAN PVMBG KEJADIAN GEMPA BUMI TANGGAL 21 OKTOBER 2018 DI BARAT LAUT KEPULAUAN TALAUD, PROVINSI SULAWESI UTARA

Photo: pvmbg_kesdm

Bersama ini kami sampaikan laporan tanggapan terjadinya gempa bumi di Baratlaut Kep. Talaud, Sulawesi Utara berdasarkan informasi yang diperoleh dari BMKG Jakarta, USGS, GFZ Jerman, dan analisis Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi sebagai berikut:

 I. Informasi gempa bumi Gempa bumi terjadi pada hari Minggu, 21 Oktober 2018. Berdasarkan informasi dari BMKG gempa bumi terjadi pada pukul 01:51:59 WIB, pusat gempa berada pada koordinat 5.18°LU dan 126,56°BT dengan magnitudo 5,3 pada kedalaman 92 km, berjarak 127 km Baratlaut Kep. Talaud-Sulut. Menurut informasi USGS, pusat gempa bumi berada pada koordinat 5,227°LU, dan 126,52°BT, dengan magnitudo M 5,3 pada kedalaman 87,3 km. Sedangkan menurut informasi GFZ, pusat gempa bumi berada pada koordinat 5,22°LU dan 126,50°BT, dengan magnitudo 5,3 Mw, pada kedalaman 91 km. 

II. Kondisi geologi daerah terkena gempa bumi Daerah yang terdekat dengan pusat gempa bumi disusun oleh batuan aluvium dan vulkanik berumur Kuarter, batuan sedimen berumur Tersier dan batuan pra-Tersier. Batuan vulkanik Kuarter dan aluvium bersifat urai/lepas sehingga memperkuat efek goncangan gempa bumi. 

III. Penyebab gempa bumi Gempa bumi ini disebabkan oleh aktivitas tumbukan antar lempeng benua Sangir, Halmahera, dan Punggungan Mayu. IV. Dampak gempa bumi Hingga laporan ini dibuat, belum ada laporan korban jiwa maupun kerusakan akibat gempa bumi ini. Gempa bumi ini tidak menimbulkan tsunami, karena walaupun gempa bumi berpusat di laut, namun energinya tidak cukup kuat untuk memicu tsunami. V. Rekomendasi - Masyarakat dihimbau untuk tetap tenang dan mengikuti arahan serta informasi dari petugas BPBD setempat. Jangan terpancing oleh isu yang tidak bertanggung jawab mengenai gempa bumi dan tsunami. - Masyarakat agar tetap waspada dengan kejadian gempa bumi susulan, yang diperkirakan berkekuatan lebih kecil. #pvmbg #gempabumi #tsunami iwanaudiolempeng ini terus yg hiperaktif sejak gempa lombok... smoga ada penjelasan ttg ini
Sumber: Disini