Pusat Kejadian Gempabumi Tanggal 13 Oktober 2018 Di Tenggara Bitung
Tanggapan terjadinya gempabumi di Tenggara Bitung, Sulawesi Utara, berdasarkan informasi yang diperoleh dari BMKG, dan GFZ serta hasil Analisis Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, sebagai berikut:
I. Informasi Gempa Bumi
Gempa bumi terjadi pada hari Sabtu tanggal 13 Oktober 2018, pukul 11:34:16 WIB. Berdasarkan informasi dari BMKG pusat gempabumi berada pada koordinat 1.36° LU dan 125.46° BT, dengan magnitudo 5.6 SR pada kedalaman 97 Km, berjarak 38, menurut GFZ gempabumi berada pada koordinat 1.42° LU dan 125.47° BT, dengan magnitudo 5,2 SR pada kedalaman 123 km
II. Kondisi geologi daerah terkena gempa bumi
Pusat gempa bumi berada di laut. Daerah yang terdekat dengan pusat gempa bumi, sebagian besar tersusun oleh endapan Aluvium berumur Kuarter, dan endapan sedimen Tersier. Pada daerah yang disusun oleh endapan aluvium, dan endapan sedimen Tersier yang terlapukkan diperkirakan goncangan gempa bumi akan lebih kuat karena batuan ini bersifat urai, lepas, belum kompak dan memperkuat efek getaran, sehingga rentan terhadap goncangan gempa bumi.
III. Dampak gempa bumi
Gempa bumi dirasakan Tomohon Skala MMI I, Menado Skala MMI II - III dan di Pos G. Soputan Skala MMI II.Sampai tanggapan ini dibuat belum ada laporan mengenai adanya korban jiwa dan kerusakan bangunan akibat goncangan gempa bumi ini.Gempa bumi ini tidak menimbulkan tsunami, karena walaupun pusat gempa bumi berada di laut, tetapi diperkirakan tidak terjadi dislokasi dasar laut.
IV. Penyebab gempa bumi
Berdasarkan kedalaman pusatnya, gempa bumi ini diperkirakan berasosiasi dengan aktivitas zona subduksi Punggungan mayu sebelah timur pulau Sulawesi
V. Rekomendasi
I. Informasi Gempa Bumi
Gempa bumi terjadi pada hari Sabtu tanggal 13 Oktober 2018, pukul 11:34:16 WIB. Berdasarkan informasi dari BMKG pusat gempabumi berada pada koordinat 1.36° LU dan 125.46° BT, dengan magnitudo 5.6 SR pada kedalaman 97 Km, berjarak 38, menurut GFZ gempabumi berada pada koordinat 1.42° LU dan 125.47° BT, dengan magnitudo 5,2 SR pada kedalaman 123 km
II. Kondisi geologi daerah terkena gempa bumi
Pusat gempa bumi berada di laut. Daerah yang terdekat dengan pusat gempa bumi, sebagian besar tersusun oleh endapan Aluvium berumur Kuarter, dan endapan sedimen Tersier. Pada daerah yang disusun oleh endapan aluvium, dan endapan sedimen Tersier yang terlapukkan diperkirakan goncangan gempa bumi akan lebih kuat karena batuan ini bersifat urai, lepas, belum kompak dan memperkuat efek getaran, sehingga rentan terhadap goncangan gempa bumi.
III. Dampak gempa bumi
Gempa bumi dirasakan Tomohon Skala MMI I, Menado Skala MMI II - III dan di Pos G. Soputan Skala MMI II.Sampai tanggapan ini dibuat belum ada laporan mengenai adanya korban jiwa dan kerusakan bangunan akibat goncangan gempa bumi ini.Gempa bumi ini tidak menimbulkan tsunami, karena walaupun pusat gempa bumi berada di laut, tetapi diperkirakan tidak terjadi dislokasi dasar laut.
IV. Penyebab gempa bumi
Berdasarkan kedalaman pusatnya, gempa bumi ini diperkirakan berasosiasi dengan aktivitas zona subduksi Punggungan mayu sebelah timur pulau Sulawesi
V. Rekomendasi
- Masyarakat dihimbau untuk tetap tenang dan mengikuti arahan serta informasi dari petugas BPBD.
- Jangan terpancing oleh isu yang tidak bertanggung jawab mengenai gempa bumi dan tsunami.Masyarakat agar tetap waspada dengan kejadian gempa bumi susulan, yang diperkirakan berkekuatan lebih kecil. Sumber: www.vsi.esdm.go.id
Tidak ada komentar
Posting Komentar