BMKG Himbau Warga NTT Waspadai Hujan Berpotensi Bencana
WAINGAPU – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memonitoring dan menganalisa kondisi cuaca dalam sepekan terakhir. Hasilnya menunjukan adanya peningkatan terjadinya cuaca signifikan dimana hujan sangat lebat yang terjadi di sebagian wilayah Indonesia. Deputi bidang Meteorolgi BMKG Mulyono R. Prabowo melalui Stasiun Geofisika Waingapu, Kabupaten Sumba Timur, NTT yang diterima Minggu (11/11/2018) menyampaikan, dalam satu pekan ke depan berdasarkan pantauan dan analisis menunjukan curah hujan dengan intensitas lebat masih berpeluang.
“Jadi curah hujan degan intensitas lebat berpotensi terjadinya bencana hidrometeorologi seperti genangan air, banjir bandang, longsor, dan puting beliung,” katanya.
Menurut Prabowo, kondisi cuaca seperti ini dipicu oleh adanya aktifitas aliran massa udara basah fenomena Madden Jullian Oscillation (MJO) dari Samudera Hindia sebelah barat yang menuju ke wilayah Indonesia terutama Indonesia bangian barat dan tengah menyebabkan kondisi atmosfer wilayah itu sangat basah.
“Sedangkan potensi gelombang laut tinggi 2,5 hingga 4,0 meter diperkirakan terjadi di Samudera Hindia barat Aceh, kepulauan Nias, kepulauan Mentawai dan Bengkulu,” jelas Prabowo.
Ia menghimbau, kepada masyarakat khususnya di NTT dengan fenomena alam tersebut agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap dampak yang menimbulkan bencana seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, dan angin puting beliung. “Kami terus membuka informasi terkini BMKG bagi masyarakat yang hendak memperoleh informasi cuaca selama 24 jam,” tambahnya.
“Jadi curah hujan degan intensitas lebat berpotensi terjadinya bencana hidrometeorologi seperti genangan air, banjir bandang, longsor, dan puting beliung,” katanya.
Menurut Prabowo, kondisi cuaca seperti ini dipicu oleh adanya aktifitas aliran massa udara basah fenomena Madden Jullian Oscillation (MJO) dari Samudera Hindia sebelah barat yang menuju ke wilayah Indonesia terutama Indonesia bangian barat dan tengah menyebabkan kondisi atmosfer wilayah itu sangat basah.
“Sedangkan potensi gelombang laut tinggi 2,5 hingga 4,0 meter diperkirakan terjadi di Samudera Hindia barat Aceh, kepulauan Nias, kepulauan Mentawai dan Bengkulu,” jelas Prabowo.
Ia menghimbau, kepada masyarakat khususnya di NTT dengan fenomena alam tersebut agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap dampak yang menimbulkan bencana seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, dan angin puting beliung. “Kami terus membuka informasi terkini BMKG bagi masyarakat yang hendak memperoleh informasi cuaca selama 24 jam,” tambahnya.
Tidak ada komentar
Posting Komentar