Alat Pemotong Kentang Dadu Slicer Pemotong Buah Sayur Serbaguna

  • News

    @perabot.modern

    Penggorengan udara tanpa Minyak Anti Lengket

    ♬ suara asli - samsulhadi

    Puluhan Sopir Truk Bertahan 3 Bulan Menunggu Kapal, Jual Cincin Kawin hingga Telur Ayam yang Dibawa Menetas

     


    Lombok - Hampir 3 bulan, puluhan sopir dan kenek truk ekspedisi terlantar di Jembatan Timbang dan Pelabuhan Barang Lembar, Lombok barat.

    Mereka bertahan karena menunggu Kapal Egon atau kapal pelni berkapasitas penumpang tujuan Sumba, NTT.

    Namun menurut informasi, kapal tersebut saat ini sedang dokcing di Semarang, Jawa Tengah.

    Truk-truk dengan barang bermuatan 8-10 ton tersebut diparkir rapi di depan bekas bangunan Jembatan Timbang, Pelabuhan Lembar, Lombok Barat.

    Rata-rata mereka membawa barang barang-barang keras, bukan bahan makanan atau sembako yang mudah rusak.

    Meskipun ada sebagian yang membawa sembako dan barang-barang Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang akan dibawa ke Waingapu.

    Ilustrasi telur


    Adi Lado (43), salah satu sopir truk bercerita jika ada sopir yang membawa muatan telur ayam. Karena telalu lama dan panas, telur ayam tersebut menetas di dalam truk.

    Ia sendiri mengaku membawa barang-barang kiriman untuk rumah sakit Waingapu.

    Adi berharap pemerintah segera mengirimkan kapal pengangkut barang pengganti sehingga mereka bisa segera mengirimkan muatan ke tujuan.

    "Saya berharap pada Presiden Joko Widodo, agar memperhatikan nasib kami, kirimkanlah kami kapal penganti Egon, agar kami bisa segera menyeberang ke Sumba," kata Adi.

    "Kami dari sopir ekspedisi Sumba kami butuh Kapal Egon segera, kami bawa logistik, kami minta Kapal Egon bisa 4 kali dalam sebulan," kata Adi.

    Jual cincin kawin untuk anak istri

    Sementara itu Yan Rara Lunggi (25), mengaku terpaksa menjual cincin kawinnya untuk mengirim uang ke Sumba.

    Ia sudah hampir 2 bulan betahan di Lombok Barat. Gaji sebulan yang mencapai Rp 3 juta habis untuk memenuhi kebutuhan hidup selama di Lombok.

    "Gaji satu bulan untuk makan, dan satu bulan untuk dikirim ke keluarga, tapi masih kurang, keluarga di Sumba harus terpenuhi kebutuhannya, terpaksa saya jual cincin kawin saya," kata Yan sedih.

    Dia mengatakan kepada istrinya belum ada kepastian kedatangan Kapal Egon. Sehingga dengan terpaksa istrinya mengizinkan dirinya menjual cincin kawin yang sangat berharga dan sakral bagi pernikahan mereka.

    "Tak ada kepastian Kapal Egon membuat cincin perkawinan saya terjual, namun cinta tak akan saya jual," kata Yan Rara.

    Seperti Adi. Yan Rara juga berharap ada kapal pengganti agar mereka bisa segera ke Sumba.

    "Harapan kami ketika kapal Egon docking, sebaiknya ada kapal lain yang mengantikan untuk sementara waktu. Karena tak ada kapal penganti, terjadi penumpukan seperti saat ini, kami juga kesulitan makanan dan terpaksa menjual barang-barang kami untuk membeli makan dan mengirim uang untuk anak istri di Sumba," kata Yan Rara Lunggi.

    Dimaki-maki pemilik barang
    Sopir terlantar sejak Kapal Egon atau kapal pelni berkapasitas penumpang, barang dan kendaraan tak kunjung tiba di Pelabuhan Lembar hingga tiga bulan lamanya

    Hal yang sma juga dirasakan oleh Umbu Domu Ninggeding (43). Sopir ekspedisi tersebut membawa barang bantuan dari gereja untuk korban gempa.

    Ia mengaku sempat bingung karena pemilik barang berkali-kali meneleponnya dan menganggapnya mengada-ada terlantar di Lombok Barat.

    "Pemilik barang marah-marah pada kami, ini hampir semua sopir truk di sini ditelepon dan dimaki-maki pemilik barang, mereka tidak tahu bagaimana keadaan kami sebenarnya, kami menderita juga di sini, makan sulit, uang menipis, bayangkan sampai 3 bulan saya di sini tanpa kejelasan Kapal Egon akan datang," kata Domu.

    Lama para sopir ekspedisi yang terlantar di Pelabuhan Lembar bervariasi, namun sebagian besar rata-rata selama 2 bulan.

    Kapal docking di Semarang

    Sementara itu Kapolsek KP3 Lembar, IPDA Ivan Ronald yang dikonfirmasi di kantornya, Kamis (2/9/2021) mengatakan, pihaknya telah menanyakan langsung pada pihak Pelni terkait jadwal kedatangan Kapal Egon.

    Dari pihak Pelni mengatakan jika Kapal Egon sedang docking di Semarang.

    "Kamis sudah tanyakan jadwal kedatangan Kapal Egon tersebut pada pihak Pelni, menurut informasi Kapal Egon sedang menjalani docking di Semarang, Jawa Tengah," Kata Kapolsek.

    Ivan berjanji akan membantu para sopir jika mengalami kesulitan saat menunggu kedatangan kapal.

    "Kami persilahkan mereka menanyakan informasi apapun ke KP3 Lembar, dan meminta bantuan jika kesulitan makanan dan obat-obatan termasuk kebutuhan vitamin, kami bisa komunikasikan pada tim kantor kesehatan Pelabuhan," kata Ivan.

    SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Fitri Rachmawati | Editor : Samsul Hadi

    Tonton Video Berikut

    Tidak ada komentar

    Post Bottom Ad

    ad728