Alat Pemotong Kentang Dadu Slicer Pemotong Buah Sayur Serbaguna

  • News

    @perabot.modern

    Penggorengan udara tanpa Minyak Anti Lengket

    ♬ suara asli - samsulhadi

    3 Ping Locator untuk Cari Kotak Hitam Lion Air JT-610

    BPPT menggunakan tiga unit Ping Locator untuk menemukan Kotak Hitam terkait dengan kecelakaan pesawat Lion Air JT-610 pada Senin. (Foto: ANTARA FOTO/Risky Andrianto)


    Jakarta -- Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) menggunakan tiga unit Ping Locator untuk menemukan Kotak Hitam terkait dengan kecelakaan pesawat Lion Air JT-610 pada Senin.
    Kepala Seksi Sarana dan Prasaana Balai Teknologi Survei Kelautan BPPT Ikhsan Budi Wahyono mengatakan pihaknya bakal menggunakan Ping Locator untuk mencari keberadaan Kotak Hitam.

    Penggunaan alat itu dilakukan setelah alat MBES dan SSS dipakai oleh Kapal Riset Baruna Jaya I. Multi Beam Echo Sounder (MBES) dan Side Scan Sonar (SSS) adalah alat untuk pemetaan biometri dalam laut untuk memeroleh pemetaan dasar perairan.

    KNKT membawa tiga unit Ping Locator dan didukung dua rubber boat Kapal BJ dan satu rubber boat Dir Navigasi Dirjen Hubla.


    "Ping Locator ini menerima sinyal akustik dari Black Box, sehingga lokasi Kotak Hitam dapat diketahui keberadaannya, untuk lebih lanjut akan diambil oleh tim penyelam," kata Ikshan dalam keterangan resminya, Selasa (30/10).

    BPPT sendiri membantu KNKT yang memiliki tugas melakukan investigasi terkait penyebab kecelakaan, sedangkan Basarnas sebagai pemimpin tim Gabungan operasi SAR.

    Kapal Bauna Jaya I sendiri berangkat pada Selasa jam 02.00 WIB dai Dermaga Muara Baru. Kapal itu tiba di Perairan utara Karawang pada pukul 05.00 WIB.



    Diketahui, pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan JT-610 jatuh di perairan Tanjung Pakis, Karawang, Jawa Barat. Pesawat tersebut terbang dari Bandara Soekarno Hatta pada Senin (29/10) pukul 06.20 WIB menuju Bandara Depati Amir, Pangkalpinang.

    Pilot sempat meminta kembali ke landasan sesaat setelah lepas landas. Pilot juga sempat melapor ke ATC Bandara Soetta adanya masalah pada flight control di ketinggian 1.500 kaki dan meminta naik ke ketinggian 5.000 kaki.

    Namun pada pukul 06.32 WIB, pesawat jenis Boeing 737-300 MAX 8 itu hilang dari radar dan tak bisa dikontak kembali.




    Sumber: cnnindonesia.com

    Tidak ada komentar

    Post Bottom Ad

    ad728